Pages

Minggu, 01 September 2013

sejarah kaliyetno

Definisi makam secara lughoh (bahasa arab) mempunyai makna tempat. Sedangkan jika arti makam diartikan secara panjang lebar menurut persepektif agama islam yaitu tempat-tempat yang mustajab untuk do’a-do’a kita diijabahi oleh Sang Khaliq. Akan tetapi, dalam kasus ini banyak orang berasumsi makam adalah tempat persemayaman orang yang sudah wafat. Memang asumsi mayoritas orang ini tidak bisa disalahkan, karena mayoritas tempat persemayaman terakhir orang yang telah wafat dinamakan makam.
Sejarah Kaliyetno
Dalam permasalahan ini, juga yang menerpa kisah petilasan kandjeng Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah salah Satu Waliyulloh penyebar agama Islam yang ada di ranah Jawa. Beliau juga tergabung dalam nama salah satu Walisongo penyebar Islam di Jawa. Makam beliau teletak di kota yang penuh syarat sejarah Walisongo, sampai kota tersebut mendapat julukan kota Wali. Desa Kadilangu, Kabupaten Demak, dimana tempat persemayaman terakhir dari Sunan Kalijaga. Raden Syahid (nama Sunan Kalijaga) mempunyai banyak sejarah yang masih menjadi misteri dan menjadi tanda tanya yang ada dibenak para penikmat sejarah. Salah satu diantaranya adalah Sejarah tentang Makam Sunan Kaliyetno.
Sunan Kaliyetno, itulah nama petilasan yang dulu pernah dibuat semedi oleh kandjeng Sunan Kalijaga. Jadi Makam Sunan Kaliyetno bukalah tempat persemayam terakhir, melainkan tempat semedinya Sunan Kalijaga. Makam Sunan Kaliyetno bertempat di daerah yang sangat terpencil di daerah Kudus, tepatnya di desa Ternadi kecamatan Dawe kabupaten Kudus.
Adapun nama Sunan Kaliyetno, menurut bapak Sukat Mansur adalah nama yang diambil dari bahasa jawa. Kali itu berarti Sungai, sedangkan Yet itu berarti Lumut dan no berarti tidak ada. Jadi Kaliyetno berarti Sungai yang tidak ada lumutnya. “kali ikuw kali, yet ikuw lumut, lan no maksute odak ono. Dadi kaliyetno ikuw kaline odak ono lumute” terangnya. Karena menurut keterangan Pak Sukat (panggilan akrab Bapak Sukat Mansur) yang diperoleh dari sesepuh desa ternadi yang telah gugur, bahwa dulu ketika Sunan Kalijaga bersemedi menjaga pusaka titipan dari Kandjeng Sunan Bonang itu tidak ada satupun lumut yang ada di Sungai depan semedinya beliau.
Sejarah terjadinya Makam Sunan Kaliyetno itu dikarenakan ketika terjadi peristiwa Lokojoyo, panggilan muda Raden Syahid, akan memalak Kandjeng Sunan Bonang. Namun ketika Lokojoyo mengetahui Kewalian yang dimiliki oleh Sunan Bonang, seketika itu pula Lokojoyo ingin dijadikan Murid daripada Sunan Bonang. Tapi Sunan Bonang tidak langsung menjadikan Lokojoyo sebagai muridnya, akan tetapi Lokojoyo diuji untuk menjaga tongkat yang dulu dipakai oleh Sunan Bonang di daerah Ternadi tersebut. Dalam penjagaan tongkat amanat dari Sunan Bonang, Lokojoyo menjaga dengan penuh kekhusyu’an yang amat tinggi. Ketika penjagaan itu, yang bertempat di sungai yang ada di desa ternadi, yang sekarang dinamakan Kaliyetno, tidak ada satupun lumut-lumut yang ada di dalam sungai tersebut.
Diceritakan bahwa ketika empat puluh hari berselang setelah amanat yang diberikan Kandjeng Sunan Bonang kepada Lokojoyo. Akhirnya, Sunan Bonang menghampiri tempat semedinya Lokojoyo, dan mengangkat beliau sebagai salah satu Walisongo penyebar Islam di pulau Jawa . Raden Syahid juga diberi amanat menyebarkan Islam di ranah Demak, dan juga menyematkan nama kepada beliau sebagai Sunan Kalijaga.
Kehidupan muda Raden Syahid sangatlah bertolak belakang dengan kehidupan yang dialami Sunan Muria. Pak Sukat menceritakan bahwasanya kehidupan Raden Syahid bertentangan dengan Sunan Muria. Dalam hal ini, adalah pertentangan yang bersifat kewalian ataupun keramat.
Peninggalan dan Pusaka
Peninggalan dan pusaka yang berada di area petilasan Raden Syahid hanyalah tempat persemedian dan tongkatnya Sunan Bonang. Adapun tongkat yang ada sekarang adalah bambu yang menjadi penyangga selambu petilasan tersebut. “ tongkat dadi pring, pring kanggone cagak luwur” ulas Pak Sukat. Sedangkan semua pusaka yang ditinggalkan oleh Raden Syahid ditempatkan di area Masjid Agung Demak dan Pemakaman Kadilangu.
Tidak hanya peninggalan yang berupa pusaka yang telah ditinggalkan oleh Raden Syahid. Akan tetapi Keramat yang terus bisa dirasakan para penziarah makam sunan Kaliyetno tersebut hingga sekarang. Seperti halnya pada tahun 2009, salah satu penziarah yang berasal dari Jepara dapat merasakan betapa dahsyatnya keramat peninggalan Raden Syahid.
Seperti halnya makam pesarean para wali-wali lainnya. Makam Sunan Kaliyetno juga banyak dikunjungi oleh muzairin. Adapun keramaian yang menghinggapi Makam Sunan Kaliyetno adalah ketika Kamis Kliwon. Dan peringatan haul Sunan Kaliyetno menyamakan ketika acara peringatan Grebeg Besar Sunan Kalijaga yakni pada 10 Dzulhijjah, “haule pas 10 besar, sarengan kaleh Demak” tambah pak Sukat. “ Penziarah katah. Sampai pengurus Demak nggeh meriki “ tutur pak Sukat menggambarkan suasana yang begitu ramai yang menyelimuti acara haul.
Makam kaliyetno juga seperti halnya makam-makam lain. Baik itu berupa pentangan-pantangan maupun larangan-larangan. Larangan yang berlaku di area makam kaliyetno hanya tidak diperbolehkan untuk melakukan aktifitas maupun kegiatan di area atas makam. Dan juga jangan membuat kegiatan disekitar area makam tanpa Izin. “ Ojo ngantek kegiatan ten nginggil makam lan ojo ngantek kegiatan ten meriki tanpo ngirim utowo izin “ tuturnya untuk mengingatkan para muzairin agar berhati-hati di area makam sunan kaliyetno dan tidak melanggar peraturan itu.

Narasumber:
Bapak Sukat Mansur (Juru Kunci Makam Sunan Kaliyetno, Ternadi, kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus)

12 komentar:

ayu mafa mengatakan...

kurang marem ah.,,
podo podo isine

Unknown mengatakan...

wes apek iku,..

Unknown mengatakan...

tau rono no kueeee,,,,,

Unknown mengatakan...

isine tek podo"

Unknown mengatakan...

colo ada gax sobbbbbbbb

Unknown mengatakan...

apik

Unknown mengatakan...

ssiiiiiiiiiiiiippppppppppp

http://ikhsanmafa.blogspot.com mengatakan...

kyo pak ustadz kuwe yes ah............. sotoy......... joszsh man

Unknown mengatakan...

wes rety,,,,,,,,,,,,,,,

Unknown mengatakan...

nak wes reti nger meneng ae.,.
okay.,.

Unknown mengatakan...

eo,.,
r5a po"./.
podo jurusan omah'e,.,

Unknown mengatakan...

wes.,.

Posting Komentar